Beberapa Cerita Mistis sebelum dan sesudah Terjadinya Banjir Bandang Garut
![]() |
https:blog.act.id |
1. Masjid dan Warga yang Selamat dari Bencana Banjir Bandang
Ini merupakan kisah dari salah satu korban banjir bandang Garut, yaitu Zainal Musthofa. Pada waktu itu hujan turun cukup deras, jam menunjukan pukul 10 malam. Ketika itu ia bergegas pulang kerumahnya yang terletak tak jauh dari Sungai Cimanuk, kira-kira 30 meter. Tahu-tahu rumahnya sudah tergenang air setinggi betis. Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Daerah Aliran Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tempat tinggal Zainal di Kampung Cimacan, Desa Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul, juga ikut diterjang banjir.
Zainal pun segera menyelamatkan anak dan istinya dengan cara menaikan mereka ke atas atap rumah, namun sayang air semakin meninggi, dan mereka pun berpindah ke atap rumah tetangga yang lebih tinggi. Akhirnya ia beserta anak istrinya sampai ke atap rumah tetangga yang lebih tinggi, ternyata disana sudah terdapat 6 orang dari keluarga lain yang menyelamatkan diri. Dari sana, mereka lansung menyaksikan bagaimana air dan lumpur menerjang apapun yang dilewatinya. Namun atas kuasa Allah, masjid yang berada tak jauh dari rumahnya meski sempat terendam banjir tapi tetap berdiri kokoh dan tidak mengalami kerusakan yang berarti. Masjid ini hanya berjarak 20 meter dari bibir sungai Cimanuk, namun rumah-rumah warga yang kurang lebih berjarak 30 meter dari sungai, roboh dan rusak parah.
2. Canda yang Menjadi Kenyataan
Bencana yang terjadi berada diluar dugaan orang, terlebih menyebabkan kerugian materi, psikis, sosial yang sangat besar. Seorang warga Sukapadang yaitu Elis, mengaku kaget terhadap peristiwa yang terjadi, terlebih ada lima anggota keluarganya yang menjadi korban.
Sebelum beberapa hari kejadian, Elis sempat diajak oleh neneknya tinggal ke daerah Lapang Paris tapi ia menolak karena Lapang paris berdekatan dengan sungai cimanuk. Ketika diajak oleh neneknya untuk tinggal di daerah tersebut ia menjawab, “Tidak mau, takut air sungai meluap nanti warga pada meninggal”. Ia tak pernah menyangka ucapan yang ia anggap sebagai gurauan tersebut terjadi menjadi sebuah realita. Elis sendiri selamat dari bencana tersebut karena memang tidak mau diajak pindah ke Lapang Paris, tapi lima anggota keluarganya yang berada di Lapang Paris ikut menjadi korban.
3. Misteri Sebuah Al-Qur’an dan Rumah yang Tak Hanyut diterjang Banjir
Pada saat tanggal 26/9/2016 Tim IslamposAid turun langsung ke wilayah yang terkena banjir bandang. Berlokasi di kampung Sindangwargi yang posisinya tepat berada dipinggir sungai Cimanuk. Disana mereka menemukan sebuah Al-Qur’an dengan cover yang dipenuhi lumpur namun kondisinya masih baik dan utuh. Mereka menemukannya di pagar sebuah rumah yang berdiri di pinggir sungai Cimanuk, rumah itu masih berdiri kokoh seperti tak terpengaruh oleh ganasnya air banjir bandang pada kala itu. Diketahui bahwa rumah itu adalah rumah milik Pak Irin dan Ibu Imas, nampaknya rumah itu menjadi salah satu rumah yang tak terbawa hanyut oleh musibah tersebut. Rumah Pak Irin tepat berada di pinggir sungai cimanuk dan jarak dari rumah ke sungai tersebut kurang lebih 5 meter. Namun pada peristiwa tersebut ketinggian air hampir mencapai atap rumah.
Itulah beberapa cerita yang terjadi sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa Banjir Bandang. Terima kasih telah membaca postingan ini, mohon maaf bila ada informasi yang kurang tepat.
Posting Komentar untuk " Beberapa Cerita Mistis sebelum dan sesudah Terjadinya Banjir Bandang Garut "
Berkomentar dengan baik ya. Ditunggu masukan yang membangun.